Pages

Habib. Powered by Blogger.

Friday, December 7, 2012

Barang publik dan sumber daya milik bersama


Ada sebuah lirik lagu lama yang berbunyi : “hal – hal terbaik dalam kehidupan ini adalah gratis” (the best things in life are free).  Keberadaan barang – barang bermanfaat yang gratis menciptakan suatu tantangan ketika dianalisis secara ilmu ekonomi. Kebanyakan barang yang terdapat dalam setiap perekonomian dialokasikan melalui pasar. Saat barang barang tersedia gratis, maka kekuatan – kekuatan pasar yang bisa mengalokasikan sumber – sumber daya dalam perekonomian kita menjadi tidak ada. Jika suatu barang tidak memiliki harga, maka pasar swasta tidak akan mampu memastikan bahwa barang tersebut diproduksi dan dikonsumsi sewajarnya.
MACAM – MACAM BARANG
Ketika berfikir tentang macam – macam barang dalam perekonomian, kita dapat mengelompokkan mereka menurut dua cirri sebagai berikut : 
·         Apakah barang tersebut bersifat ekskludabel (excludable) ? dapatkah masyarakat diminta untuk tidak memakai atau memanfaatkan barang ini?
·         Apakah barangnya bersifat persaingan (rival) ? apakah jika seseorang memakai barang ini, maka peluang orang lain untuk memakainya berkurang ?
Sebelum kita melangkah lebih jauh maka kita perlu mengetahui apa itu barang ekskludabel dan narang rival. Yang dimaksud dengan ekskludabel (excludable)  adalah sifat suatu barang yang menyebabkan orang dapat dicegah dari pemanfaatan barang tersebut. Dan barang persaingan (rival)  adalah sifat suatu barang yang menyebabkan berkurangnya pemanfaatan barang tersebut barang tersebut oleh seseorang saat barnag yang sama sedang dimanfaatkan oleh orang lain
Berdasarkan kedua cirri tersebut, figure 1 membagi semua barang kedalam empat kategori sebagai berikut :
1.      Barang pribadi (private goods) adalah barang – barang yang ekskludabel dan rival.
2.      Barang public adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan juga tidak rival. Artinya, siapa saja tidak bisa dicegah untuk memanfaatkan  barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain melakukan hal yang sama.
3.      Sumber daya milik bersama (common resources) adalah barang – barang yang tidak ekskludabel, namun rival.
4.      Monopoli alamiah adalah barnag yang ekskludabel namun tidak memiliki rival.

BARANG – BARANG PUBLIK
Masalah Penumpang Gratis
Istilah penumpang gratis (free rider) ini diberikan kepada siapa saja yang menerima manfaat dari suatu barang tapi tidak membayarnya. Karena barang public tidak bersifat ekskludabel, timbul masalah penumpang gratis, sehingga pasar swasta tidak akan mampu menyediakan barang – barang public.
Pemerintah dapat mengatasi masalah yang timbul ini. Jika pemerintah merasa bahwa keuntungannya melebihi biayanya, pemerintah dapat menyadiakan barnag public tersebut dan membiayainya dengan memungut pajak, sehingga kesejahteraan keseluruhan  akan meningkat.
Barang barang public yang penting
Banyak sekali contoh barang – barang public, namun disini kita hanya mengulas tiga contoh yang paling penting.
Pertahanan Nasional kemampuan suatu Negara menghalau setiap serangan dari luar merupakan contoh klasik. Jika suatu Negara berhasil dipertahankan, tidak ada seseorang pun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Terlebih lagi, ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakan oleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rifal.
Penelitian Ilmu Pengetahuan pengetahuan adalah barang public. Jika seseorang metematikawan menemukan sebuah teorema baru, maka teorema tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis.
Pengentasan Kemiskinan banyak program pemerintah diajukan untuk mengentas kemiskinan. System kesejahteraan bersama (secara resmi disebut Temporary Assistance For Needy Families) memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Dan juga masih banyak yang lainnya.
Tugas berat dari analisis biaya – manfaat
Untuk memilih keputusan yang paling tepat, pemerintah menggunakan jasa tim ekonom dan ahli teknik untuk mengadakan studi yang disebut analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis), yang bertujuan untuk memperkirakan semua biaya dan manfaat dari suatu proyek bagi masyarakat secara keseluruhan. Analisis biaya-manfaat adalah ilmu yang membandingkan biaya dan manfaat dari penyediaan suatu barang public kepada masyarakat.
Sumber daya milik bersama
Sumber – sumber milik bersama, sama halnya dengan barang – barang public, tidak ekskludabel; sumber – sumber daya ini tersedia gratis bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya. Namun, tidak seperti barang public, sumber daya milik bersama bersivat rival: pemanfaatannya oleh seseorang akan mengurangi peluang orang lain melakukan hal serupa. Maka, sumber daya milik bersama menimbulkan masalah baru. Problem ini dapat dimengerti dengan mudah melalui suatu dongeng klasik yang disebut Tragedy Lahan Bersama (tragedy of the commons).



Tragedy Lahan Bersama
tragedi lahan bersama adalah suatu dongeng yang menggambarkan bagaiman sumber daya milik bersama digunakan lebih dari yang seharusnya dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan. Ketika seseorang memanfaatkan sumber daya milik bersama, pada saat itu pula ia mengurangi kesempatan bagi orang lain untuk menikmatinya, akibat adanya eksternalitas negative, pemanfaatan sumber daya milik bersama selalu cenderung berlebihan. Untuk mengatasi masalah seperti ini, pemerintah dapat membuat peraturan atau memperlakukan pajak, atau pemerintah bisa mengubah sumber daya milik bersama itu menjadi barang pribadi.
Beberapa Sumber Daya Milik Bersama Yang Penting
·         Air dan udara bersih
·         Jalanan yang padat
·         Ikan, ikan paus, dan hewan liar lainnya

Kesimpulan : pentingnya hak milik
Dalam semua kasus, pasar gagal mengalokasikan sumber-sumber dayanya secara efisien karena hak milik atas barang-barang tersebut tidak terdefinisi secara jelas. Artinya, beberapa barang yang berharga tidak mempunyai pemilik yang sah. Ketika ketiadaan hak milik meyebabkan kegagalan pasar, pemerintah dapat mengatasi masalah tersebu.





Rangkuman
         Barang-barang dapat dibedakan berdasarkan sifat ekskludabilitas dan rivalnya.
         Sebuah barang dikatakan ekskludabel jika seseorang dapat dilarang menggunakannya
         Sebuah barang dikatakan rival jika pemanfaatan barang itu oleh seseorang mengurangi kesempatan orang lain untuk melakukan hal yang sama.
         Barang – barang publik tidak ekskludabel dan tidak rival.
         Karena orang – orang tidak harus membayar untuk menikamati manfaat barang-barang publik, ada insentif bagi mereka untuk menjadi penumpang gratis, pada saat barang publik itu dijadikan barang pribadi.
         Pemerintahlah yang harus menyediakan barang-barang publik dan beberapa jumlah yang disediakan harus didasarkan atas analisis biaya-manfaat.
         Sumber-sumber daya milik bersama adalah barang-barang yang rival namun tidak ekskludabel.
         Orang orang juga tidak harus membayar untuk menikmati manfaatnya, mereka cenderung memakainya secara berlebihan.
         Pemerintah berusaha membatasi penggunaan sumber-sumber daya milik bersama.

1 comments:

ShareThis