Pages

Habib. Powered by Blogger.

Sunday, April 14, 2013

Keseimbangan AD – AS



Kata AD merupakan singkatan dari kata Aggregate Demand atau permintaan agregat, dan kata AS adalah singkatan dari istilah Aggregate Supply atau penawaran agregat. Penawaran agregat adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu Negara pada suatu tahun tertentu. Di dalam perekonomian terbuka penawaran agregat ini meliputi pendapatan nasional-atau barang dan jasa yang dikeluarkan di dalam negeri, ditambah dengan barang dan jasa yang diimpor.
Dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan – perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya adalah, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS ciri penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga. Kurva AS menerangkan tentang pendapatan nasional yang akan diwujudkan perusahaan – perusahaan pada berbagai tingkat harga.
istilah permintaan agregat merupakan konsep yang baru. Permintaan agregat dapat didefiniskan sebagai tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam ekonomi ada berbagai tingkat harga.  Dengan demikian arti “permintaan agregat” adalah sangat berbeda dengan “pengeluaran agregat”. Yang notabene pengeluaran agregat menggambarkan tentang hubungan antara pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian dnegan pendapatan nasional.
Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan ekonomi Negara dalam keadaan harga mengalami perubahan. Analisis tersebut bertujuan untuk melengkapi analisis penawaran agregat-pengeluaran agregat (Y=AE)
DARI ANALISIS KEYNESIAN SEDERHANA KE ANALISIS AD-AS
Faktor – faktor yang mendorong kepada perkembangan analisis AD-AS akan dibedakan menjadi dua aspek yaitu : pandangan pokok teori Keynes yang menjadi landasan kepada perkembangan teori makoroekonomi, dan kelemahan teori makroekonomi yang dilandaskan kepada teori Keynes.
PERBEDAAN TEORI KLASIK DAN TEORI KEYNES
Pandangan klasik
Buku Keynes tersebut mengkritik pandangan ahli – ahli ekonomi klasik yang berkeyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Menurut ahli – ahli ekonomi klasik “penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan”. Maksudnya : dalam ekonomi terdapat cukup banyak permintaan dan oleh sebab itu setiap jenis barang yang diproduksikan akan dapat terjual di pasar. Wujudnya permintaan agregat yang cukup besar ini akan menjamin terciptanya tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi yang menggunakan semua faktor produksi yang tersedia.
Berdasarkan kepada keyakinan ini selanjutnya ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa disetiap perekonomian akan selalu dicapai kesempatan kerja penuh. Dalam masyarakat yang ekonominya selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh kemampuan Negara tersebut untuk menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, penentuan produksi nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut :
Y =f (K,L,Q,T)
Dimana : Y adalah pendapatan nasional yang diwujudkan dalam perekonomian,
K adalah jumlah barang yang tersedia,
L adalah jumlah tenaga kerja dan kemampuan tenaga kerja yang tersedia,
Q adalah jumlah kekayaan alam yang telah dikembangkan dan digunakan, dan
T adalah tingkat teknologi yang digunakan dalam berbagai kegiatan produksi.
Dati pandangan ini selanjutnya dapat pula disimpulkan bahwa ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan : “ segi penawaran adalah sangat penting peranannya dalam menentukan kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional suatu Negara “.
PANDANGAN KEYNES : Permintaan Efwktif Dan Kegiatan Ekonomi
Buku Keynes yang dinyatakan diatas mengkritik keyakianan klasik bahwa (i) dalam ekonomi tidak terdapat kekurangan permintaan agregat, dan oleh karena itu (ii) ekonomi selalu mencapai tingkat tenaga kerja penuh. Dalam buku tersebut Keynes berpendapat : (i) tingkat permintaan efektif (effective demand)—yaitu pengeluaran agregat (permintaan efektifpada harga tetap) dan permintaan agregat (permintaan efektif pada berbagai tingkat harga)  akan menentukan sejauh mana produksi nasional akan diwujudkan dalam ekonomi dan kesempatan kerja akan dicapai, dan (ii) dalam perekonomian, kesempatan kerja penuh tidak akan selalu dapat dicapau. Yang kerap berlaku adalah masalah pengangguran. Sesuai dengan pandangan Keynes ini, analisis “Keynesian sederhana” memperhatikan tentang bagaimana pengeluaran agregat yang berlaku dalam masyarakat akan menentukan kegiatan keseluruhan ekonomi dan pendapatan nasional. Dengan memisalkan harga-harga tidak mengalami perubahan, analisis tersebut menunjukkan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional dicapai. Keseimbangan itu akan menentukan pendapatan nasional yang diwujudkan dalam perekonomian dan tingkat kesempatan kerja yang dicapai.
Pandangan Keynes : Uang dan Kegiatan Ekonomi
ahli – ahli ekonomi klasik berpendapat : “money is neutral” atau “uang adalah netral”. Maksudnya : uang tidak dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Menurut ahli – ahli ekonomi klasik, seperti yang telah diterangkan sebelum ini, kesempatan kerja penuh selalu dicapai. Dalam keadaan seperti ini pendapatan nasional tidak dapat ditambah. Apabila jumlah uang dalam ekonomi bertambah, menurut ahli – ahli ekonomi klasik, perubahan ini tidak dapat menaikkan pendapatan nasional. Pertambahan tersebut hanya akan meningkatkan harga – harga barang dalam perekonomian. Pandangan ini dinamakan teori kuantitas.
Bagi Keynes uang tidak netral. Artinya : perubahan – perubahan dalam jumlah uang dalam ekonomi dapat mempengaruhi kegiatan perekonomian. Perbedaan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik dnegan Keynes mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi dan tingkat harga dapa dibedakan kepada dua aspek : (i) perbedaan pandangan dalam penentuan suku bunga, dan (ii) perbedaan pandangan mengenai efek perubahan jumlah uang dalam ekonomi (atau jumlah penawaran uang) kepada kegiatan ekonomi.
Penentuan Suku Bunga Teori loanable fund atau dana – dapat pinjam menerangkan pandangan klasik mengenai penentuan suku bunga. Teori tersebut menerangkan bahwa suku bunga ditentukan oleh tabungan yang tersedia dalam masyarakat dan permintaan dana modal untuk investasi, maka perubahan tabungan dan perubahan-perubahan dna modal akan menimbulkan perubahan kepada suku bunga. Menurut Keynes suku Bunga ditentukan oleh penawaran uang dan permintaan uang.

Uang dan Kegiatan Ekonomi ahli –ahli keonomi klasik berpendapat bahwa uang tidak dpaat mempengaruhi kegiatan ekonomi dan produksi nasional. Ini disebabkan karena kesempatan kerja penuh sudah dicapai. Keynes, yang berkeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh jarang dapat dicapai, berpendapat bahwa jumlah uang akan dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Hubungan antara perubahan jumlah uang dengan kegiatan ekonomi akan melalui proses sebagai berikut :
       I.            Perubahan jumlah uang akan mempengaruhi suku bunga. Apabila jumlah uang bertambah suku bunga kaan turun.
    II.            Penurunan suku bunga akan menambah investasi dalam perekonomian.
 III.            Pertambahan dalam investasi akan menambah pengeluaran agregat dan selanjutnya pertambahan pengeluaran agregat ini akan menambah pendapatan nasional.
PERKEMBANGAN ANALISIS AD-AS
Pandangan Pokok Teori Makroekonomi Keynesian
teori makroekonomi Keynesian, atau Keynesian macroeconomics, secara kasarnya pandnagan tersebut meliputi tiga aspek berikut: (a) peranan pengeluaran agregat, (penentuan suku bunga dan peranan uang, dan (c) peranan pemerintah dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu tahun tertentu.
Peranan pengeluaran agregat analisi ini menunjukkan bahwa pengeluaran agregat—dan bukan faktor-faktor pengeluaran yang tersedia, yang akan menentukan sejauh mana kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan diwujudkan dalam suatu waktu/tahun tertentu. Analisis ini dinamakan analisis Keynesian sederhana atau simple Keynesian. Dinamakan demikian karena analisisnya belum memperhatikan dua faktor: (a) efek dari perubahan suku bunga, dan (b) efek perubahan tingkat harga, kepada kegiatan ekonomi dalam suatu Negara.
Analisis Keynes merupakan analisis jangka pendek yang memeperhatikan perubahan kegiatan ekonomi sebagai akibat dari perubahan pengeluaran agregat. Dalam analisis itu tidak diperhatikan mengenai perkembangan teknologi dan perubahan kualitas faktor – faktor produksi. Jumalah dan kualitas faktor-faktor produksi dianggap tetap. Oleg karena sebab itu dalam analisis tersebut terdapat pertalian yang erat diantara pengeluarana agregat dengan kegiatan ekonomi, produksi nasional dna tingkat kesempatan kerja. Apabila pengeluaran agregat bertambah maka kegiatan ekonomi, produksi nasional dna kesempatan kerja akan meningkat. Peningkatan kesempatan kerja akan mengurangi pengangguran.
Peranan uang dan suku bunga aspek kedua dari analisis makroekonomi yang didasarkan kepada teori Keynes menerangkan menerangkan tentang peranan uang dan suku bunga terhadap kegiatan ekonomi. Dalam aspek ini teori makroekonomi Keynesian menerangkan efek perubahan penawaran uang kepada kegiatan ekonomi melalui rangkaian peristiwa berikut : (a) efek perubahan penawaran uang keatas suku bunga, (b) efek perubahan suku bunga keatas investasi, dan (c) efek perubahan investasi ke atas pengeluaran agregat dna pendapaan nasional. Rangkaian peristiwa ini dinamakan mekanisme transmisi.
Peranan kebijakan pemerintah  menurut pendekatan makroekonomi Keynesian, kebijakan pemerintah (atau kebijakan penstabilan perekonomian) dapat dibedakan menjadi dua bentuk : kebijakan fiscal dan kebijakan moneter.
Dua Kelemahan Penting Analisis Keynesian
Dua kelemahan penting dari analisis keynesisan yaitu:
        i.            Analisis Keynesian tidak memperhatikan efek perubahan harga-harga terhadap pengeluaran agregat dan keseimbangan pendapatan nasional.
      ii.            Analisis Keynesian mengabaikan peranan penawaran agregat dalam menentukan keseimbangan pendapatan nasional. Analisis Keynesian tidak menganalisis mengenai ciri-ciri penawaran agregat, dan bagaimana penawaran agregat akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional.
Uang, kegiatan ekonomi tingkat harga ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa apabila penawaaran uang dalam ekonomi bertambah maka pertambahan itu akan menimbulkan kenaikan harga-harga yang sama tingkatnya dengan pertambahan penawaran uang. Keadaan ini akan berlaku oleh karena (i) perekonomian telah mencapai kesempatan kerja penuh, (ii) laju peredaran uang tetap, dan (iii) uang akan hanya digunakan untuk tujuan transaksi saja. Dalam keadaan yang dimisalkan ini, pertambahan penawaran uang akan menaikkan tingkat harga.
Analisis Keynes mengemukakan pandangan yang berbeda. Pandangan Keynes kurang memperhatikan efek pertambahan penawaran uang terhadap harga. Keynes berkeyakinan bahwa dalam perekonomian yang menghadapi waktulah pengangguran yang tinggi, pertambahan uang tidak akan menimbulkan efek buruk ke atas kestabilan harga. Oleh karena itu dalam analisis Keynes mengenai peranan uang dalam perekonoian selalu dianggap kenaikan penawaran uang tidak mengubah tingkat harga. Kan tetapi, juga bertentangan dengan pandangan klasik, keynes berpendapat pertambahan penawaran uang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional.
Dalam membuat penilaian ke atas pandangan klasik dan pandangan Keynes, segolongan ahli ekonomi lain – yang disebut golongan moneteris, mengemukakan pendapat yang pada dasarnya mengambil aspek positif dari kedua pandangan yang terdahulu. Golongan monetaris berpendapat : pertambahan penawaran uang dapt mengakibatkan kenaikan harga dan juga kenaikan pendapatan nasional.
KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AD)
CARA MENERBITKAN KURVA AD
Misalkan pada mulanya tercapai suatu keseimbangan Y=AE. Seterusnya misalkan tingkat harga adalah . Apakah yang dapat diramalkan akan berlaku kepada keseimbangan itu apabila harga meningkat dari  menjadi  ? untuk memperoleg jawabannya perlu terlebih dahulu dijawab pertanyaan berikut: (a) apakah efek kenaikan harga kepada pendapatan riil, dan (b) apakah efek kenaikan harga kepada suku bunga? Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil masayarakat menurun dan seterusnya menyebabkan nilai riil konsumsi rumah tangga juga merosot. Seterusnya inflasi akan menaikkan suku bunga dan kenaikan ini akan mengurangi investasi. Daripada jawaban ini dapat disimpulkan : kenaikan harga menyebabkan nilai riil pengeluaran agregat merosot dan menurunkan pendapatan nasional riil pada keseimbangan. Berdasarkan kepada peristiwa ini secara grafis sekarang dapat ditunjukkan dua hal berikut :
        i.            Efek kenaikan harga ke atas keseimbangan pendapatan nasional.
Cara mewujudkan kurva permintaan agregat. 

1 comments:

ShareThis