Pages

Habib. Powered by Blogger.

Thursday, October 25, 2012

Memotivasi karyawan


Memotivasi karyawan

Ø  Pengertian motivasi                
Motivasi adalah penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Ø  Nilai motivasi
Keberhasilan suatu bisnis bukan hanya karena ide bisnisnya saja, tetapi juga karena karyawannya. Karyawan juga perlu dimotivasi serta perlu memiliki keterampilan yang sesuai untuk melakukan pekerjaannya.
Beberapa perusahaan yakin bahwa jika perusahaan dapat memperkerjakan orang – orang yang termotivasi secara alamiah, maka karyawan akan berkinerja dengan baik di tempat kerja, tetapi hal ini tidak selalu terjadi.
Ø  Teori motivasi
Motivasi karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja (job satisfaction), atau tingkat sejauh mana karyawan puas dengan pekerjaan mereka. Oleh karena karyawan yang puas dengan pekerjaannya lebih termotivasi, maka manajer dapat memotivasi karyawan dengan emastikan kepuasan kerja.

a)      Studi Hawthorne
Teori ini menerangka bahwa pekerja menjadi lebih termotivasi ketika mereka merasa bahwa mereka diperbolehkan untuk berpartisipasi. Supervisor dapat memotivasi karyawan dengan memberikan lebih banyak perhatian kepada mereka dan memperbolehkan mereka untuk berpartisipasi.
b)      Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori ini mengatakan bahwa manusia memeringkat kebutuhan mereka dalam lima kategori umum.
Lima  kategori tersebut yaitu :
·         Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
Ini merupakan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, seperti pangan dan papan, kebanyakan pekerjaan dapat membantu memenuhi kebutuhan ini.
·         Kebutuhan akan keselamatan (safety needs)
Kebutuhan ini sangatlah penting karena menyangkut keselamatan dalam bekerja, dengan terpenhinya kenutuhan ini dapat membantu karyawan untuk bekerja secara maksimal.
·         Kebutuhan sosial (social needs)
Kebutuhan sosial ini bisa juga berupa kebutuhan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok. Beberapa perusahaan mencoba membantu karyawannya untuk memenuhi kebutuhan sosialnya dengan mengelompokkan pekerja dalam tim – tim atau dengan mengatur kegiatan sosial setelah jam kerja.
·         Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Beberapa pekerja dapat memenuhi kebutuhan ini melalui promosi dalam perusahaan atau dengan menerima penghargaan khusus atas pekerjaan mereka. Kebutuhan ini dapat seperti rasa hormat, prestise, dan pengakuan.
·         Aktualisasi diri (self-actualization)
Ini maksudnya yang mencerminkan kebutuhan untuk mewujudkan potensi seorang dengan sepenuhnya. Misalnya saja, orang dapat mencapai aktualisasi diri dengan memulai dan berhasil menjalankan bisnis yang sesuai dengan minatnya.


c)      Studi Kepuasan Kerja Herzberg
Herzberg dalam studinya menemukan hal hal sebagai berikut :
faktor umum yang diidentifikasikan oleh pekerja yang tidak puas
(factor hygiene)
faktor umum yang diidentifikasikan oleh pekerja yang puas
(factor motivasional)
kondisi kerja
pencapaian
supervisi
tanggung jawab
Gaji
pengakuan
keamanan kerja
kemajuan
Status
pertumbuhan

Hasil Herzberg menunjukkan bahwa factor – factor seperti kondisi kerja dan gaji harus memadai guna mencegah timbulnya ketidakpuasan dipihak karyawan. Tetapi jika manajer memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada karyawan, hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan kerja dan memotivasi karyawan untuk lebih produktif.

Kalau diperhatikan hasil studi Herzberg ini sesuai dengan hasil dari hierarki Maslow. Factor – factor  hygiene Herzberg pada umumnya sesuai dengan kebutuhan dasar Maslow (seperti keamanan kerja). Hal ini menunjukkan bahwa jika factor hygiene memadai, maka factor-faktor tersebut memenuhi sebagian dari kebutuhan dasar para pekerja. Dan untuk factor motivasional Herzberg (seperti pengakuan) pada umumnya sesuai dengan hierarki kebutuhan Maslow yang lebih ambisius.

d)     Teori X dan Teori Y McGregor
McGregor memberikan kontribusi utama lainnya dengan mengembangkan teori X dan teori Y. msing masing teori ini mencerminkan presepsi yang mungkin dimiliki oleh supervisor terhadap pekerja, berikut ringkasannya :
Teori X
Teori Y
karyawan tidak menyukai pekerjaan dan tanggung jawab yang terkait serta akan berusaha menghindari pekerjaan sebisa mungkin
karyawan mau bekerja dan lebih menyukai untuk memiliki tanggung jawab yang lebih besar





e). TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

f). Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
 yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya   Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

g). Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.


Ø  CARA MEMOTIVASI KARYAWAN
(1)   Memberikan kepada pekerja keterangan yang mereka perlukan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang baik.
(2)   Memberikan kesempatan umpan balik secara teratur.
(3)   Meminta masukan dari karyawan dan melibatkan mereka di dalam keputusan yang merupakan urusan bersama.
(4)   Membuat saluran komunikasi yang mudah dipergunakan, sehingga karyawan dapat menggunakannya untuk mengutarakan pertanyaan/kehawatiran mereka dan memperoleh jawabanempengaruhi pekerjaan mereka.
(5)   Belajar dari para karyawan itu sendiri apa yang memotivasi mereka
(6)   Mempelajari apa saja kegiatan-kegiatan lain yang pekerja lakukan bila mereka mempunyai waktu luang, dan kemudian menciptakan kesempatan bagi mereka untuk melakukan kegiatan itu secara lebih teratur.
(7)   Memberi selamat secara pribadi kepada karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik.
(8)   Terus menerus memelihara hubungan dengan orang yang mereka bawahi.
(9)   Menulis Memo secara pribadi kepada mereka tentang hasil kinerja mereka
(10)  Menghargai karyawan karena pekerjaan mereka yang baik secara umum.







Ø    STRATEGI UNTUK  MENINGKATKAN KEPUASAN 
 
DAN MORAL  KERJA  KARYAWAN

Program-program yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kepuasan dan moral dari karyawan antara lain :

1. Menaikan upah karyawan.
2. Memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan yang berprestasi.
3. Kepastian kerja.
4. Memberikan bonus uang tunai kepada karyawan yang  
    berkinerja baik dalam perusahaan.
5. Memberikan kompensasi kepada karyawan.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Ø  MEMOTIVASI DALAM LINGKUNGAN KERJA          
            Seorang Manajer harus mampu untuk memotivasi karyawannya secara aktif dan harus dapat mempengaruhi tingkat motivasi karyawannya, jika kinerja perlu diperbaiki, manajer harus turut campur dan membantu menciptakan atmosfer yang mendorong, mendukung, dan mempertahankan  perbaikan.
Motivasi dalam lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja yang akan dilakukan seorang karyawan untuk melakukan suatu aktivitas kerjanya di suatu perusahaan, ketika motivasi karyawan untuk melakukan suatu aktivitas kerja menurun, ini akan berdampak pada hasil kinerja kerjanya yang menjadi tidak maksimal.
Begitu sebaliknya, ketika motivasi karyawan meningkat maka hasil dair aktivitas kerjanya akan maksimal dan baik.
Maka seorang manajer harus aktif memotivasi karyawannya dengan cara yang baik agar tercipta lingkungan kerja yang baik.

Ø  PENTINGNYA MEMOTIVASI KARYAWAN

             Motivasi kepada karyawan sangat lah penting dilakukan karena suatu perusahaan akan mendapatakan hasil produksi yang memuaskan dan memiliki pekerja yang mempunyai semangat dalam bekerja dan berkompeten di bidangnya masing masing.







1 comments:

ShareThis