Konsep
memotivasi
Motivasi (motivation) dapat diartikan sebagai
kekuatan yang muncul dari dalam ataupun dari luar diri seseorang dan
membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Ada dua jenis penghargaan : penghargaan intrinsic dan
penghargaan ekstrinsik
Pengahargaan intrinsic (intrinsic rewards)
adalah kepuasan yang diperoleh ketika seseorang berhasil
melakukan susuatu. Sebuah masalah pelik yang berhasil dihadapi seseorang akan
memberikan perasaan senang dan puas.
Penghargaan ekstrinsik (extrinsic rewards)
diberikan oleh orang lain, biasanya dari seorang manajer,
dan didalamnya termasuk promosi, kenaikan gaji dan pemberian bonus.
Prespektif isi pada motivasi
Teori isi (content theories) menegaskan bahwa
kebutuhanlah yang memitivasi seseorang. Dalam kehidupannya seseorang akan
mempunyai banyak jenis kebutuhan. Kebutuhan – kebutuhan ini berubah menjadi
dorongan internal yang memotivasi perilaku tertentu dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Hierarki kebutuhan
Teori hierarki kebutuhan (hierarchy of needs theory) dari
maslow mengemukakan bahwa seseorang dimotivasi oleh beberapa tingkatan
kebutuhan yang tersusun dalam suatu susunan hierarki.
Lima jenis kebutuhan yang dapat memotivasi seseorang dan
tersusun berdasarkan kepentingannya :
1.
Kebutuhan fisiologis
2.
Kebutuhan akan rasa aman
3.
Kebutuhan untuk diterima
4.
Kebutuhan untuk dihargai
5.
Kebutuhan aktualisasi-diri
Teori ERG
Clayton alderfer mengemukakan sebuah modifikasi atas teori
maslow dalam rangka mnyederhanakannya dan menanggapi kritik atas kurangnya
pembuktian empiris pada teori ini. Teori ERG (ERG theory) yang dikemukakan
clayton alderfer mengenalkan tiga kategori kebutuhan :
1.
Kebutuhan eksistensi
2.
Kebutuhan keterikatan
3.
Kebutuhan pertumbuhan
Prinsip kegagalan – kemunduran (frustration – regression
principle)
Kegagalan pada pemenuhan kebutuhan yang tinggi dapat memicu
kemunduran pada kebutuhan tingkat rendah yang sudah terpenuhi sebelumnya.
Pendekatan
dua factor pada motivasi
Ada dua factor : factor kesehatan pribadi dan motivator
Factor kesehatan pribadi (hygiene factors)
Melibatkan kemunculan atau ketidakmunculan factor
ketidakpuasan, seperti kondisi bekerja, upah, kebujakan perusahaan, dan
hubungan interpersonal.
Motivator (motivators)
Focus pada kebutuhan tingkat tinggi dan mencakup pencapaian,
pengakuan, tanggung jawab, dan kesempatan untuk pertumbuhan.
Kebutuhan
yang diperoleh
Tiga jenis kebutuhan yang sering dipelajari adalah :
1.
Kebutuhan akan prestasi
2.
Kebutuhan akan afiliasi
3.
Kebutuhan akan kekuasaan
Perspektif
proses dalam motivasi
Perumusan target
Teori perumusan target (goal-setting theory) yang
dikemukakan oleh Edwin locked an gary latham bahwa me najer dapat menaikkan
motivasi dan mempertinggi prestasi dengan cara merumuskan target yang spesifik
dan menantang.
Komponen utama dalam teori perumusan target :
ü
Kespesifikan target
ü
Tingkat kesulitan target
ü
Penerimaan target
ü
Komponen umpan balik
Teori kesetaraan
Teori kesataraan (equity theory) focus pada presepsi
individu akan seberapa adil mereka diperlakukan dibandingkan dengan yang lain.
Dikembangkan oleh J. Stacy Adams, teori kesetaraan mengemukakan bahwa orang
termotivasi untuk mencari keadilan social dalam penghargaan yang mereka
harapkan atas prestasi yang mereka raih.
Metode umum yang digunakan untuk mengurangi ketidakadilan :
Ø
Mengubah daya kerja
Ø
Mengubah hasil
Ø
Mengubah persepsi
Ø
Meninggalkan pekerjaan
Teori pengharapan
Teori pengharapan (expectancy theory)
Teori ini mengemukakan bahwa motivasi bergantung pada
pengharapan individu mengenai kemampuan mereka dalam melakukan tugas – tugas
dan menerima penghargaan yang diinginkan.
Harapan U->P (E→P expectancy) melibatkan penentuan
apakah mengusahakan sesuatu dalam sebuah tugas akan membawa pada prestasi
tinggi atau tidak.
Harapan P->H (P->O expectancy) melibatkan penentuan
apakah suatu kesuksesan prestasi dapat atau tidak dapat membawa pada
tercapainya hasil atau penghargaan yang diinginkan.
Valensi (valence) adalah nilai dari hasil, atau daya tarik
hasil untuk seseorang.
Perspektif
penguatan pada motivasi
Teori penguatan (reinforcement theory)
Adalah teori yang hanya melihat pada hubungan antara sikap
dan konsekuensinya, teori ini focus untuk mengubah atau memodifikasi sikap
kerja pegawai melalui penggunaan yang tepat akan penghargaan dan hukuman.
Modifikasi sikap (behavior modification)
Adalah nama yang diberikan pada serangkaian teknik yang
digunakan dalam teori penguatan untuk memodifikasi sikap manusia, asumsi dasar
yang mendasari modifikasi sikap adalah hokum akibat (law of effect).
Alat penguatan ada 4 yaitu :
1.
Penguatan positif (positive
reinforcement)
2.
Pembelajaran penghindaran
(avoidance learning)
3.
Hukuman (punishment)
4.
Peniadaan (extinction)
Rancangan
pekerjaan untuk motivasi
Rancangan pekerjaan (job design)
Adalah aplikasi dari teori motivasi pada struktur kerja
untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan.
Pendekatan – pendekatan rancangan kerja :
·
Penyederhanaan kerja (job
simplification)
·
Rotasi kerja (job rotation)
·
Perluasan kerja (job
enlargement)
·
Pengayaan kerja (job
enrichment)
Model
karekteristik pekerjaan
Lima dimensi yang menentukan potensi yang ada dalam sebuah
pekerjaan untuk memberikan motivasi kerja :
ü
Variasi keterampilan
ü
Ciri – ciri tugas
ü
Manfaat tugas
ü
Otonomi
ü
Umpan balik
Keadaan psikologi kritis
Model ini mengusulkan bahwa dimensi pekerjaan inti akan
lebih terasa memberikan makna ketika individu – individu mengalami tiga keadaan
psikologi dalam merespons rancangan pekerjaan.
Hasil pribadi dan hasil kerja
Dampak dari lima karakteristik pekerjaan pada keadaan
psikologis – makna yang dialami, tanggung jawab, dan pengetahuan hasil yang
sebenarnya – akan membuahkan hasil pribadi dan hasil kerja yang terdiri atas
motivasi kerja, kinerja tinggi dalam bekerja, kepuasan yang tinggi, serta
kemangkiran dan pergantian pegawai yang rendah.
Kekuatan kebutuhan-pertumbuhan pegawai
Komponen akhir dari model karekteristik pekerjaan adalah
kekuatan kebutuhan pertumbuhan pegawai, yang berarti bahwa orang-orang memiliki
kebutuhan yang berbeda untuk tumbuh dan berkembang.
Ide ide inovatif
untuk memotivasi
Memberdayakan orang – orang untuk memenuhi kebutuhan
tingkat tinggi
Pemberdayaan (empowerement)
Adalah pembagian kekuasaan, pendelegasian kekuasaan atau
wewenang pada bawahan dalam sebuah organisasi.
Empat unsure untuk memberdayakan pegawai :
1.
Pegawai menerima informasi
tentang kinerja perusahaan
2.
Pegawai memiliki
pengetahuan dan keeterampilan agar dapat berkontribusi pada perusahaan
3.
Pegawai memiliki kuasa
untuk membuat keputusan substantive
4.
Pegawai diberikan
penghargaan berdasarkan kinerja perusahaan
Memberikan makna pada pekerjaan melalui keterlibatan
Keterlibatan (engagement) pegawai berarti bahwa orang –orang
menikmati pekerjaan mereka dan merasa puas dengan kondisi kerja mereka,
berkontribusi secara antusias untuk memenuhi tujuan tim dan organisasi, dan
merasakan kesan kebahagiaan dan komitmen pada organisasi.
0 comments:
Post a Comment